Pusat Kajian Budaya : " BEDAH BUKU 2015 ! "
Dalam rangka meningkatkan budaya akademik dan memperingati hari Kartini, Pusat Kajian Budaya mengadakan bedah buku dan bedah karya tari. Bedah buku akan menampilkan Prof.Dr.Budi Darma, M.A. sebagai pembedah buku-buku yang terkait dengan Kartini dan Drs. Peni Puspito, M.Hum. yang akan membedah karya koreografer perempuan Indonesia.
“Sastra menjadi kekuatan bagi mereka yang sama sekali tidak mempunyai kebebasan dan kekuasaan. Maka, hanya dengan mengaranglah Kartini bisa menunjukkan kekuatannya.” - Pramoedya Ananta Toer. Kartini mungkin memang telah wafat 111 tahun silam, tetapi nama Kartini tak pernah padam digilas zaman. Segala bentuk pembatasan pada perempuan yang terjadi kala itu membuatnya gelisah. Namun ia perempuan, sehingga ia tidak bebas. Namun ia perempuan, sehingga ia tak berkuasa. Maka ungkapan Pram di atas sangat tepat. Ketika tak ada kebebasan dan kekuasaan yang dimiliki, maka mengarang merupakan alternatif jalan untuk menumpahkan segala bentuk kegelisahan, begitu juga Kartini.
Buku kumpulan surat-surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno. Pada mulanya Sulastin menerjemahkan "Door Duisternis Tot Licht" di Universitas Leiden, Belanda, saat ia melanjutkan studi di bidang sastra tahun 1972. Buku kumpulan surat versi Sulastin Sutrisno terbit dengan judul "Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya". Menurut Sulastin, judul terjemahan seharusnya menurut bahasa Belanda adalah: "Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa". Sulastin menilai, meski tertulis Jawa, yang didamba sesungguhnya oleh Kartini adalah kemajuan seluruh bangsa Indonesia.
Kartini juga menginspirasi penulis lain, termasuk Pramoedya Ananta Toer. Pram menulis biografi ‘Panggil aku Kartini saja’ antara tahun 1956-1961 dan diterbitkan Lentera Dipatara pada 2003. Buku ini berisi konflik pergumulan dalam keluarga bangsawan feodal Jawa. Ia tak sekadar melukiskan kisah romantisme seorang anak pingitan yang hendak bergumul melawan feodalisme dan patriarki, tetapi juga pergulatan pemikiran si Tokoh, kenapa dan apa yang membuat bangsa (terutama kaum perempuan) bisa menjadi sebegitu rendahnya, lalu bagaimana Kartini menciptakan datangnya harapan akan sebuah perubahan. Pram menjelaskan bahwa dunia barat tidak melulu buruk, karna bagaimanapun, barat lah yang menginspirasi perjuangan feminisme dunia
Pembedah Buku :
Prof.Dr.Budi Darma,M.A
Pembedah Karya Tari :
Drs.Peni Puspito,M.Hum
Pelaksanaan : Hari Kamis, tgl 30 April 2015
Waktu : jam 08.00-13.00 WIB
Lokasi : Auditorium Prof.Dr.Ledo Idra Ardiana, M.Pd. lt.3 FBS UNESA
Biaya :
Dosen : Rp. 100.000,00
Mahasiswa S1 : Rp. 25.000,00
Mahasiswa/S2/S3 : Rp. 50.000,00
Fasilitas : Seminar Kitt, Snack, sertifikat
Contact Person : Sismianto 08563607001, Novi 085257815530
Pendaftaran : Sismianto dan Novia di FBS UNESA Gedung T2. Lt 2 Kampus Lidah Wetan Surabaya,
Share It On: